Home » » SADIS , Wanita Cantik Ini Rela Menjual Diri Ke Pria Hidung Belang Karna Faktor Ekonomi.

SADIS , Wanita Cantik Ini Rela Menjual Diri Ke Pria Hidung Belang Karna Faktor Ekonomi.

HOT NEWS
BERITA NEWS SAKURA : Wajahnya tampak polos. Seorang wanita muda cantik, berinisial RA, datang bersama lelaki berusia separuh baya bergaya modis berboncengan sepeda motor matic. Wajah wanita muda itu dipoles bedak serta bibirnya bergincu. Dirinya tidak genit. Sesampai di suatu hotel melati di kawasan Industri dirinya ditunggu pria hidung belang yang hendak menggunakan jasanya PSK

Cocoknya di wilayah Jatiuwung, Tangerang, Jawa Barat, para buruh harian mencari tambahan sebagai PSK. Faktor itu dampak rendahnya upah minimum kota/kabupaten (UMK). RA memilih jalan gelap untuk meningkatkan penghasilannya. Selagi dua tahun bekerja sebagai buruh di pabrik garmen, penghasilan RA tetap tidak lebih untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

“Buat tambahan beli susu, selebihnya buat nasib sehari-hari saja,” ujarnya terhadap merdeka.com di Jakarta, pekan lalu. Dirinya menjadi tulang punggung keluarganya sebagai anak pertama. Dari tinggal bersama kedua orang tua serta tiga adiknya yang tetap bersekolah. Mereka tetap tinggal di satu atap di wilayah sama.

“Anak satu baru berusia enam tahun,” kata wanita lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) itu. Dirinya sadar, pekerjaan malam yang dirinya ambil tidak baik.





Wanita kelahiran Tangerang itu terbukti belum lama menjanda. Lewat bisikan kawan sepabriknya, ajakan meningkatkan fulus lewat esek-esek ditekuni baru berbagai bulan. “Terbukti berbagai kawan telah duluan sehingga beginian,” ujarnya.

Modusnya terbukti terbilang rapih. Seorang lelaki kenalannya di pabrik biasa menjadi mucikari bagi RA serta kawan seprofesinya di kawasan pabrik. Lelaki itu biasanya seorang jawara di wilayah tersebut. “Biasanya anggota Ormas juga, tapi emang disegenin,” ujarnya. Sang mucikari juga dikenal sebagai Anjelo (Antar Jemput Lonte).

Di pabrik garmen milik perusahaan negeri ginseng itu terbukti menjadi salah satu perusahaan yang melayangkan permohonan penangguhan UMK 2015 lalu. Saban bulan RA cuma mengantongi bayaran hingga Rp 1,3 juta. Belum dihitung upah melebihi jam kerja alias lembur.

“Kalau ada lembur tapi enggak tentu, dapat bawa pulang Rp 1,7 juta paling tidak sedikit, tetap tidak lebih kemana-mana,” ujarnya.

Besaran upah minimum kabupaten alias kota 2015 di Banten telah diketuk. Namun kenyataannya, tidak sedikit perusahaan enggan membayar upah sesuai UMK. Terbukti bukan menjadi alasan wanita bekerja sebagai buruh lepas menjadi wanita penghibur para pria hidung belang. Dampak tidak langsung perusahaan-perusahaan nakal menjerumuskan sebagian wanita ke dalam kenasiban liar.

Comments
1 Comments

1 comments:

Powered by Blogger.

Popular Posts